Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Mempertanyakan Kembali Komitmen Kader KAMMI

Oleh : Imam Maulana (Sekjend KAMMI Daerah Serang)             Jika berbicara tentang organisasi KAMMI, maka yang terbersit dalam fikiran kita adalah kader-kadernya yang soleh. (masihkan berfikir demikian?) . KAMMI yang memiliki masa tradisional berbasis gerakan tarbiyah ini telah membuat sebuah rancangan manhaj kaderisasi yang cukup baik. Dalam hal pembinaan tidak jarang kader KAMMI pun terbina oleh dua sentuhan sekaligus. Sentuhan gerakan tarbiyah secara umum dan lebih khusus sentuhan gerakan KAMMI itu sendiri secara organisasi. Kalau capaian tarbiyah itu kita mengenal dengan 10 Muwasofat dan mutabaah yaumiah, di KAMMI pun ada yang sejenisnya, yaitu lebih khusus lagi yakni, IJDK (Indeks Jati Diri Kader).             Dua sentuhan inilah yang kemudian membentuk kepribadian kader KAMMI. Tapi saya tidak akan membahas dualisme sentuhan itu di dalam tulisan ini. Tentu dalam bergerak sebagai kader KAMMI wajib untuk mengikuti segala macam aturan yang telah dibuat, AD ART, GBHO da

Ringkasan Buku Komitmen Muslim Sejati (Ust. Fathi Yakan) Bagian Pertama

BAB PERTAMA APA ARTINYA SAYA MENGAKU MUSLIM? Bagian pertama buku ini memaparkan karakteristik terpenting yang harus ada pada diri seseorang agar ia menjadi muslim sejati. Berikut akan di bahas secara ringkas karakteristik paling menonjol yang harus ada pada diri seorang muslim agar pengakuannya sebagai penganut agama ini merupakan pengakuan yang benar dan jujur.  Dalil: Qs. Al-Hajj:78 Karakteristik yang harus dimiliki agar menjadi seorang muslim sejati adalah sebagai berikut: Pertama : SAYA HARUS MENGISLAMKAN AKIDAH SAYA          Syarat pertama pengakuan sebagai muslim dan sebagai pemeluk agama ini adalah hendaklah akidah seorang muslim adalah akidah yang benar dan sahih, selaras dengan apa yang terdapat dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah Saw. Konsekuensi dari mengislamkan akidah saya: 1.            Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Allah Yang Hakim (Mahabijaksana), Qadir (Mahakuasa), ‘Alim (Mahatahu), Qayum (Selalu Mengurus Makhluknya), dan