Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

BUKAN TITANIC #2 “Tenggelamnya Kapal” Oleh : Imammers

            Setelah beberapa waktu sang kapten mati. Pusat kendali digantikan oleh wakil sang kapten yang baru sadarkan diri dari mabuk lautan yang cukup panjang. Ia pun sebetulnya terkejut dengan tragedi yang menimpa kaptennya. Mau tidak mau, ia harus menjadi sang kapten baru untuk mengkondisikan agar kapal dapat melaju hingga ke tujuan. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa insting Sang Kapten sesungguhnya jarang ada yang memilikinya. Sekalipun wakilnya yang telah cukup lama bersamanya. Dalam waktu sekejap seluruh awak kapal pun melupakan hal yang terjadi kemarin. Mereka menaruh harapan betul kepada sang kapten yang baru. Karena mereka hanya bisa berbuat tak mampu bertanggung jawab.             Sang kapten yang baru memiliki karakter yang berbeda dari kapten sebelumnya. Ia terlalu banyak diam dalam beberapa situasi. Padahal kapal besar ini memiliki berbagai potensi yang bisa dikerahkan untuk melaju lebih cepat. Entahlah, sepertinya ia belum begitu menyatu dan memahami tujuan da

BUKAN TITANIC #1 “Terbunuhnya Sang Kapten” Oleh : Imammers

            Seperti berada di dalam kapal besar di tengah samudera lepas. Kapal besar ini membawa berbagai macam manusia yang memiliki tujuan bermacam-macam. Ada yang hanya ingin merasakan keindahan lautan, ada yang ingin mencari ikan, ada yang tidak sengaja masuk kapal, atau ada yang ingin melarikan diri dari daratan dan sebagainya. Namun ternyata terkadang keinginan tak sesuai dengan realita. Badai laut sesekali menerjang mengombang ambing kapal di tengah perjalanan. Membuat semuanya mabuk laut hingga lemas. Tak sedikit yang kecewa karena tujuan-tujuan mereka yang tak kesampaian. Suasana semakin menegangkan. Membuat semua yang berada di dalamnya harus kuat bertarung melawan semua yang menghadang. Pagi, siang, malam mereka lewati berbulan-bulan. Sifat asli mereka mulai terlihat. Ada yang oportunis, pragmatis, egois, namun ada juga yang masih memiliki hati nurani baik. Ke semuanya itu akan bereaksi manakala persediaan makanan mulai menipis. Hantaman angin tak henti-hentinya mengu