Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Rumdin Kurdi Matin Sakiti Rakyat Miskin

Oleh : Imam Maulana (Sekretaris Umum KAMMI Daerah Serang)                 JAS MERAH. Jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Mari kita sedikit belajar dari kisah-kisah para bapak pembesar negeri ini tempo dulu. M. Natsir, seorang menteri penerangan tahun 1946 lebih memilih hidup sederhana dan tidak suka menumpuk harta dari negara. Ia juga sempat menjadi perdana menteri Indonesia tahun 1950-1951. Mobil tuanya pun ia beli hasil dari menabung bertahun-tahun. Saat menjadi menteri dalam beberapa tahun ia bersama keluarganya juga menumpang di paviliun sahabatnya, Parwoto Mangkusaswito, di Tanah Abang.             Tokoh yang tidak asing berikutnya ialah Haji Agus Salim. Kesederhanaanya malah mendekati miskin. Ia dan keluarganya pernah tinggal di Gang Lontar Satu di Jakarta. Ia tidak tertarik dengan rumah yang mewah. Dan sering berpindah-pindah rumah kontrakan selama di Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta. Dalam Het dageboek van Schermerhoon (Buku harian dari Schermerhoon), Scherm

Generasi Penggerus Negeri

Oleh : Imam Maulana (Sekretaris Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia Daerah Serang)             14 Februari menjadi hari yang ditunggu-tunggu oleh sebagian remaja. Hari tersebut menjadi momentum bagi sepasang kekasih untuk membuktikan kasih sayang kepada pasangannya dengan memberi bingkisan coklat. Yang terkenal dengan sebutan hari Valentine. Dengan hadirnya hari tersebut tentu memaksa remaja memiliki pasangan untuk dapat merayakan hari valentine agar tidak dibilang katro(kuno). Standar keren zaman sekarang ialah yang memiliki pasangan (pacar), sehingga jika ada remaja yang tidak memiliki pasangan akan dikucilkan. Tentu saja hal demikian salah kaprah. Alih-alih dikata keren, malah menunjukkan betapa bobroknya mental remaja zaman sekarang.             Apakah selesai sampai di sana? Tidak. Ternyata momentum valentine tersebut menjadi keran besar terbuka lebarnya aksi-aksi seperti ajang perbuatan intim di luar nikah, dan belum lagi yang merayakannya dengan minum-mi

Polri Harus Bongkar Kecurangan Pilpres 2014

Oleh : Imam Maulana (Sekretaris Umum KAMMI Daerah Serang)             “Hanya kecurangan yang bisa mengalahkan kami” Ucap calon presiden Indonesia saat sebelum digelarnya pencoblosan pemilihan presiden 2014. Ungkapan tersebut terlontar oleh pasangan calon presiden RI nomor urut dua (Jokowi-JK). Pernyataan tersebut tentunya tidak pantas dilontarkan oleh sesosok calon presiden. Karena ia adalah seseorang yang nantinya akan menjadi orang nomor satu di republik ini. Dan pilpres 2014 pun usai dengan hasilnya ialah Jokowi-JK menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2014-2019. Terlepas dari ucapannya tersebut, sebagai warga negara yang baik, kita harus legowo dengan hasilnya jika memang demikian adanya. Legowo, tapi tetap objektif menilai apa yang memang terjadi sesungguhnya. Kita tentu masih teringat dengan konstelasi politik pasca pemilihan presiden tahun 2014 lalu. Kubu Koalisi Merah Putih (KMP) Pendukung pasangan calon Presiden nomor urut satu, Prabowo-Hatta m