Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

EMAS Era Muslim 2011

By : Imammers               Emas adalah unsur kimia dalam table periodic yang memiliki symbol Au (bahasa latin: ‘arum’) dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalent dan univalent) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, “malleable”, dan “ductile”. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain   yang berpadu dengannya. Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonstrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer).             Bukan hal tersebut yang nanti akan ana bahas dalam tulisan ini. Akan tetapi Emas yang dimaksud ialah nama sebuah angkatan yang cukup fenomenal di 5 tahun terakhir dalam ruang lingkup aktivis dakwah kampus IAIN SMH Banten. Sudah menjadi tradisi yang melekat di tubuh ADK IA

Mau Hidup 1000 Tahun Lagi

by: imammers                                 Suatu ketika ada pohon yang amat besar di sebuah desa. Akarnya kekar mencengkram tanah. Batang-batangnya membentang mengarah ke langit. Daun-daunnya yang hijau setia memayungi bumi. Saat angin bertiup keluarlah suara-suara merdu. Bisa jadi ia memiliki usia puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan dan ribuan tahun. Setiap tahun pohon tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup menghidupi desa dari kelaparan. Tapi, kebanyakan orang-orang desa tidak mengetahui kapan pohon besar itu mulai muncul dan tidak peduli sampai kapan pohon itu ada. Dengan berbagai cara, orang-orang desa mengambil buah dari pohon itu. Ada yang melemparinya dengan batu-batu hingga buahnya jatuh. Ada yang menyogok-nyogok dengan sebilah bambu. Ada pula yang menggoyang-goyang dahannya. Setelah mereka dapat buahnya, mereka meninggalkan pohon itu dan kembali lagi ketika mereka membutuhkan buahnya.   Tidak jarang pula ada yang pulang dengan tangan hampa,