oleh : Imam Maulana
Sore itu ialah sorenya Allah dari sekian banyak sore yang telah
kami lewati dari tahun-tahun pertama kita bergabung bersama dakwah. Di sore
yang sendu itu kami berkumpul untuk yang ke sekian kalinya dalam pembahasan
yang berbeda setelah beberapa bulan tidak ada kumpulan semacam itu. Sekitar 30an ADK, ikhwan akhwat dari angkatan 2011-2013 yang berkumpul pada saat itu. Belakangan
salah satu kaka tingkat kami tahun 2010 pun ikut membersamai. Tak ketinggalan
seperti biasa, kami menghidupkan kumpulan tersebut dengan diawali pembacaan
ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu al-akh. Kami meresapi betul lantunannya
yang begitu damai seakan menghilangkan
keresahan dalam hati
Seketika kami semua tertegun dengan perasaan yang sama. Perasaan yang
hanya akan dirasakan oleh saudara yang telah lama saling terikat hatinya. Kami meyakini
bahwa saat itu ialah saat-saat yang nantinya akan kami rindukan. Sedikit kami
flashback ke belakang, bagaimana ketika kami semua pertama kali bersama jamaah
ini. Saat itu wajah senior-senior kami selalu ada ada disekitar kami. Namun,
tahun demi tahun mereka satu persatu meninggalkan kebersamaan ini. Sampai kamilah
saat ini yang berada pada tingkatan paling atas dalam tataran angkatan dakwah
kampus. Dan tak terasa pula kami sebentar lagi akan meninggalkan
suasana-suasana tarbawy di kampus, kami akan meninggalkan kehidupan dakwah
kampus, kami tidak lagi akan terlibat dalam situasi apapun yang ada di kampus.
Namun ada salah satu al akh yang terus mengatakan kegelisahannya
tentang dakwah kampus yang begitu berat ia meninggalkannya, karena khawatir
meninggalkan generasi yang lemah. Kekhawatirannya ini membuat kami juga harus
extra dalam membenahi sedikit-sedikit yang kami bisa benahi saat ini. Akan
tetapi kami amat meyakini bahwa pada dasarnya Allahlah yang tentunya akan
menjaga dan memberikan kekuatan kepada para penegaknya setelah kami berjuang.
Kampus jingga sore itu diwarnai senja yang masuk melalui jendela
kelas yang kami ada di dalamnya. Wajah-wajah kami semakin terlihat lelah. Namun,
kami yakin disetiap hati kami tersimpan semangat yang bergelora. Semangat yang
hanya akan dipersembahkan untuk kejayaan Islam. Semangat yang tak kuasa
terbendung oleh apapun. Semangat inilah semangat-semangat yang mungkin akan
menjadi catatan sejarah kehidupan kami masing masing di kemudian hari.
Ya Allah sesungguhnya engkau tahu bahwa hati ini telah berpadu,
berhimpun dalam naungan cintamu. Tentulah tidak akan bisa kami berjalan sampai
saat ini jika Engkau tak memberikan kekuatan pada kami yang selalu mengharapkan
hadirnya CintaMu dalam setiap langkah-langkah yang kadang kami tertatih
menjalankannya.
Selasa , 14 Oktober 2014. 15.30. Kelas Syariah Lt.3
Komentar
Posting Komentar