Langsung ke konten utama

Nur Agis Aulia, Bakal Calon Walikota




Nur Agis Aulia 

Untuk Kota Serang


Pilkada Kota Serang ini cukup menarik. Bakal calon Walikota yang muncul memiliki peluang yang sama untuk jadi. Tidak ada kekuatan yang lebih dominan. 


Permasalahan ibukota provinsi Banten ini juga selalu menjadi obrolan yang tidak kalah menarik. Baik dari polemik kelayakan Kota Serang sebagai sebuah daerah ibukota provinsi, bahkan sampai status hukum Kota Serang sebagai ibukota provinsi Banten yang masih rancu. 


Layaknya daerah ibukota provinsi, idealnya menjadi etalase yang menawan. Kemampuan keuangan daerah yang disebut kecil mestinya tidak melulu jadi akar masalah pembangunan. 


Era disrupsi seperti sekarang ini mestinya jadi momentum untuk menemukan solusi atas segala permasalahan daerah dengan cara yang atraktif, tidak konvensional, dan gaya berfikir dari seorang pemimpin yang compatible dengan zaman. 


Jujur aja, saya melihat sosok kang Nur Agis Aulia ini bukan hanya muda, tapi cukup memahami bagaimana dunia bekerja hari ini, dan bagaimana respon terhadap dunia yang jauh berbeda dari apa yang dibayangkan oleh para orang tua kita dulu. 


Fisik yang segar, lincah, dan gaya berfikir yang tidak konvensional, saya pikir adalah sosok yang cukup ideal untuk ditawarkan sebagai pemimpin Kota Serang saat ini. 


Gimana? 


#nuragisauliakotaserang

#nuragisaulia

#kotaserangberdaya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Diperingati Satu Mei

  Oleh: Imam Maulana, S.Sos (Direktur Socialedu Center)   Di tengah genosida yang masih terjadi di Gaza oleh Israel, hari ini 1 Mei kita diajak untuk mengingat tentang sekelompok manusia yang terus berjuang dan melakukan perlawanan pada ketidakadilan. Cerita perjuangan dan perlawanan ini barangkali adalah memang agenda yang tidak terpisahkan dari kisah perjalanan umat manusia dalam melawan segala bentuk kedzaliman. Ada yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya seperti yang masih dilakukan oleh bangsa Palestina hingga hari ini, ada juga yang berjuang untuk memperoleh hak-haknya seperti kaum pejuang yang kita peringati hari ini. Kaum yang kita peringati hari ini memiliki peran penting pada hajat hidup orang banyak. Mereka adalah orang-orang yang membangun jalan yang kita lalui, mereka juga mengolah makanan enak yang kita makan, menjahit pakaian yang kita pakai, bahkan mereka juga adalah orang-orang yang membuat sepatu yang kita gunakan . Mereka adalah manusia-manusia dibal...

8 Tahun Menikah dan Pentingnya Kehangatan Keluarga

26 Maret 2025 merupakan hari jadi pernikahan kami yang ke 8 tahun. Usia yang terasa begitu panjang meski seperti baru kemarin kami menjalani akad nikah. 8 tahun yang berlalu tentu ada banyak dinamika yang telah kami lalui. Baik dinamika yang kami alami berdua maupun dinamika yang kami saksikan pada lingkungan sekitar. Atas dinamika yang terjadi, ada satu hal yang kami potret sebagai sesuatu yang kami anggap penting, yaitu adalah sebuah kehangatan dalam berkeluarga. Sebab kami merasa, kehangatan keluarga ini memberikan pengaruh pada kualitas personal setiap anggota keluarga. Semakin hangat hubungan sebuah keluarga, maka akan semakin baik psikis dari setiap anggota keluarga, dan semakin baik psikis seseorang maka ia akan tumbuh jadi seseorang yang memiliki positif vibes, produktif berkarya, serta mampu membagi cinta pada banyak pihak sebab tangki cintanya terisi dengan baik. Begitupun sebaliknya, keringnya hubungan sebuah keluarga akan memberikan dampak negatif pada setiap anggota kelu...

Mau Hidup 1000 Tahun Lagi

by: imammers                                 Suatu ketika ada pohon yang amat besar di sebuah desa. Akarnya kekar mencengkram tanah. Batang-batangnya membentang mengarah ke langit. Daun-daunnya yang hijau setia memayungi bumi. Saat angin bertiup keluarlah suara-suara merdu. Bisa jadi ia memiliki usia puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan dan ribuan tahun. Setiap tahun pohon tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup menghidupi desa dari kelaparan. Tapi, kebanyakan orang-orang desa tidak mengetahui kapan pohon besar itu mulai muncul dan tidak peduli sampai kapan pohon itu ada. Dengan berbagai cara, orang-orang desa mengambil buah dari pohon itu. Ada yang melemparinya dengan batu-batu hingga buahnya jatuh. Ada yang menyogok-nyogok dengan sebilah bambu. Ada pula yang menggoyang-goyang dahannya. Setelah mereka dapat buahny...