Setelah beberapa waktu sang kapten mati. Pusat kendali digantikan oleh wakil sang kapten yang baru sadarkan diri dari mabuk lautan yang cukup panjang. Ia pun sebetulnya terkejut dengan tragedi yang menimpa kaptennya. Mau tidak mau, ia harus menjadi sang kapten baru untuk mengkondisikan agar kapal dapat melaju hingga ke tujuan. Walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa insting Sang Kapten sesungguhnya jarang ada yang memilikinya. Sekalipun wakilnya yang telah cukup lama bersamanya. Dalam waktu sekejap seluruh awak kapal pun melupakan hal yang terjadi kemarin. Mereka menaruh harapan betul kepada sang kapten yang baru. Karena mereka hanya bisa berbuat tak mampu bertanggung jawab. Sang kapten yang baru memiliki karakter yang berbeda dari kapten sebelumnya. Ia terlalu banyak diam dalam beberapa situasi. Padahal kapal besar ini memiliki berbagai potensi yang ...