oleh : Imammers
Jujur,
setiap kali saya mendengarkan instrument music Kitaro-Koi, memori otak saya
langsung berputar mengingat hal-hal yang sudah terjadi selama saya menjadi
kader dakwah kampus. Alunan nadanya mengajak saya untuk membayangkan semua hal
yang pernah saya lewati ketika awal-awal saya terjerembab dalam wadah ini.
Sungguh saya tidak bisa membendung keinginan saraf otak saya untuk memejamkan
mata lalu saya kembali kepada saat-saat saya menjalani perjuangan yang banyak
sekali membuat saya belajar tentang arti kehidupan. Musik ini selalu berhasil
membuat mata ini berkaca-kaca, hati ini berdegup tak biasa, aliran darah serasa
pasrah, jiwa ini benar-benar berguncang hebat. Ada apakah sebenarnya? Sampai
seperti itukah rasanya ketika mengenang masa-masa yang telah lalu?
Ternyata
hal ini tak lain adalah karena Cinta. Saya mencintai jalan ini sebagaimana
cintanya Sayyidina Ali bin Abi Thalib ra. kepada Fatimah, saya sungguh akan selalu
merindukan perjuangan saat dikampus sebagaimana rindunya Khalid bin Walid ra.
akan mati syahid di medan pertempuran. Saya amat takut jika nanti saya
meninggalkan jalan ini sebagaimana takutnya Saad bin Abi Waqash ra. terhadap
lemahnya keimanan pasukannya.
Saya
sebelumnya tidak pernah menyangka jika harus tergabung dalam keadaan seperti
ini. Yang saya khawatirkan saat ini adalah, saya khawatir akan bertemunya hari
dimana saya harus dipisahkan dengan teman-teman seperjuangan saya di jalan ini.
Karena bagaimanapun saya dan teman-teman saya sudah sangat dekat, hampir setiap
hari kita bertemu. Dan setiap hari juga kita saling mendoakan yang terbaik
untuk yang lainnya. Ukhuwah yang kita bangun benar-benar telah tertancap dalam
hati masing-masing. Sehingga jika tidak bertemu satu hari saja pasti saling
mencari.
Hari
ini saya menghadiri acara kerukunan pemilu yang diselenggarakan oleh Menteri
dalam negeri RI. Dalam acara tersebut, sahabat saya Akh Deden yang pada saat
itu sedang menjabat sebagai presiden mahasiswa menjadi pembicara bersama
Ust.Oka. lalu ada Akh Fahmi ketua KAMMI Untirta menjadi Moderator pembicara.
Saya melihat mereka penuh dengan optimis menyongsong pemilu legislative yang akan disleenggarakan pada 9 April nanti.
Peserta pun antusias mengikuti dialog tersebut.
Jika saya
melihat akh Deden, saya teringat dengan perjuangan bersamanya dalam pemilihan
umum mahasiswa di kampus (IAIN SMH Banten). Pada PUM tahun 2012, kita pernah
memasang poster kampanye tengah malam. Saat itu jam menunjukan pukul sekitar
23.00. kita pasang poster-poster yang digantungkan di seluruh tiang kampus.
Badan sudah sangat lelah, ditambah guyuran hujan dan petir yang menyambar
membuat badan semakin ingin cepat beristirahat. Namun, melihat poster yang
masih banyak belum terpasang membuat kami tertahan dan memaksakan diri untuk
terus bekerja. Kita pun saling memotivasi saat kita memasang poster kampanye
tersebut agar kita saling kuat menguatkan. Ada kata-kata yang tidak pernah kita
lupakan saat itu. “setidaknya jika kita gak menang , kita gak nyesel karena
kita sudah maksimal’’. Sontak langsung semangat itu pun kembali hadir, walaupun
sudah lewat pukul 02.00. Dingin terus menghantui kita yang tanpa sadar
kebasahan. Akhirnya beres semua, kita pun langsung bergegas pulang ke komsat
untuk istirahat. Allah berkehendak lain pada PUM 2012. Kita atas nama Partai
Mahasiswa Reformis Sejati belum dimenangkan dalam pertarungan oleh Allah. Namun
satu tahun kemudian, Allah membalas doa-doa kita. Alhamdulillah pada PUM akhir
tahun 2013, Allah mempercayai kita (aktivis dakwah kampus) untuk memegang
kendali kampus (BEM/DEMA). Yang Presiden mahasiswanya adalah akh Deden, sahabat
saya yang punya cita-cita besar menjadi orang besar. Pada saat itu, kita tidak
hanya mendapatkan Presiden mahasiswa, tapi juga mendapatkan gubernur fakultas
di fak.syariah dan ekonomi islam, yang dimenangkan oleh akh Ujang, sahabat saya
yang sangat saya contoh semangatnya (dulu). Dalam jargon IDAMAN akhirnya
aktivis dakwah kampus kembali memegang kepemimpinan kampus untuk tahun 2014
(sekarang).
Setelah
mengikuti agenda tersebut saya memisahkan diri untuk pulang ke lab.gerakan
(komsat KAMMI IAIN) yang terletak di ciwaktu lor. Lab.gerakan tampak sepi dari
penghuninya. Saya pun sejenak mengistirahatkan diri untuk bersiap-siap hadir
pada rapat internal bidang PSDM (Pengembangan Sumber Daya Manusia) LDK “UF”.
Acara rapat yang diagendakan pukul 16.00 tampaknya sekali lagi tidak tepat
waktu. Kita memulai rapat pada pukul 16.30 . Ada 5 orang yang hadir rapat.
Saya, Akh Fadli (ketua bidang PSDM), Ukh.Umi, Ukh.Amel dan Ukh.Iroh. ada satu
orang yang tidak hadir, yakni Ukh.Dede. dalam rapat tersebut, seperti biasanya
kita membahas agenda yang dilaksanakan oleh bid.PSDM. Perlu teman-teman tahu
bahwa bid.PSDM atau dulu biasa disebut Kaderisasi ini menjadi bidang yang amat
saya minati. Entah kenapa saya sangat menginginkan berada di bidang tersebut
sejak semester 3. Mungkin karena saya menyukai bidang yang berkaitan tentang
perekrutan dan pembinaan kader.
Saya melihat
gurat kelelahan yang menghinggapi pengurus PSDM saat itu. Mungkin karena
rapatnya terlalu sore. Mereka pun sama seperti saya. Mereka mencintai jalan
dakwah ini. Pada rapat tersebut, kita membahas tentang waktu agenda Evaluasi
mentoring, Jalasah ruhiyah, taskif mabit, halaqoh pengurus dan pembentukan OC
kegiatanTraining Manajemen Dakwah 1.
Komentar
Posting Komentar