Mulai sekarang saya ingin
kembali menulis. Apapun, bagaimanapun. Kenapa? bermula dari beberapa waktu lalu di grup wa, salah
satu senior memposting tulisannya yang cukup sederhana dan bijaksana. Tentang pandangannya
terhadap dualisme KA (Keluarga Alumni) KAMMI. Dimana dualisme itu hal menjadi sesuatu
yang disayangkan. Tapi katanya berpisah adalah keniscayaan dan bersatu adalah
pilihan. Tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan pada kesempatan ini. Bahwa tulisan
senior saya itu mengingatkan pada tulisan-tulisannya di blog wordpressnya.
Banyak tulisan kisah perjalanannya semasa kuliah sampai kisah pelabuhan
cintanya. Itu membuat saya kembali terdorong untuk menulis lagi.
Jadi, akhir-akhir ini saya
merasakan sebuah turbulensi kehidupan yang amat menggelisahkan. Kalau Samuel P
Huntington membahas tentang pertentangan peradaban, yang sedang saya hadapi ini
jauh lebih dahsyat, adalah pertentangan kehidupan mahasiswa akhir. Kapan perjuangan mahasiswa akhir ini berakhir?
Tentu saat tugas-tugas berakhir. Dan kapan perjuangan ini semakin panjang? Yakni
saat kita mulai malas mengerjakan tugas. Memang bisa dikatakan malas, atau saya
lebih merasakan bahwa ini bukan malas, melainkan ancang-ancang untuk berlari
lebih kencang. Saya tarik mundur semua hal yang berkaitan dengan akademik. Dan pada
saatnya saya akan melesat lebih cepat untuk tunaikan perjuangan mahasiswa akhir
ini.
Pada saat ini saya sengaja ingin
menarik diri dari dunia akademik. Ada hal unik yang juga sedang saya lakukan,
ialah memanjangkan rambut. Tapi sayangnya rambut saya nggak lurus, jadi sulit
tertata. Kebetulan beberapa hari lalu saya pulang ke rumah yang ada di Cikande.
Saya liat ada kacamata hitam tergeletak bebas, lemah tak berdaya. Langsung saya
comot dan sekedar coba-coba dipakai. Ternyata kaca mata hitam ini cocok juga dipakai
dikepala untuk merapikan rambut yang acak-acakan.
Semenjak menemukan kaca mata
hitam itu, saya sering pakai di kepala untuk merapikan rambut yang mulai
berdemo untuk dipangkas. Namun saya tidak ingin di pangkas dulu sampai ahirnya
saya mulai habis kesabaran dalam merawat rambut ini. 111116
Komentar
Posting Komentar