****
Hari-hari kemarin, di suatu tempat, berkumpullah anak-anak muda, laki-laki maupun perempuan. Mungkin berjumlah ratusan.
Ada apakah gerangan mereka berkumpul? Apakah ingin mendeklarasikan sumpah pemuda seperti pemuda 90 tahun yang lalu? Atau ingin menumbangkan rezim penguasa seperti di tahun 98? Atau bahkan mungkin mereka hendak merencanakan agenda reuni 212?
Tapi rupanya bukan.
Mereka berduyun-duyun datang dari berbagai daerah, untuk menghadiri pertemuan yang berisi kajian keislaman dengan segala pernak-perniknya.
Ya, mereka menghadiri sebuah kegiatan bernama #HijrahFest. Tahu ya? Yang sering berselancar di Instagram kemungkinan besar tahu.
Kegiatan #hijrahfest ini dimeriahkan oleh berbagai ustad-ustad yang sedang familiar di kalangan pemuda hari ini, beberapa artis Indonesia yang kini tampak Islami, dan tokoh-tokoh muda yang berpengaruh terhadap spirit keislaman anak-anak muda lainnya.
Untuk merasakan atmosfernya, saya rekomendasikan untuk lihat langsung video-video kegiatannya di IG atau YouTube .
Saya termasuk orang yang terlambat mengetahui informasi ini. Namun ketika diberi tahu, saat itu pula saya langsung stalking-stalking akun IG nya. Dan benar saja, saya merasa kagum dan bahagia sekaligus sedih.
Saya kagum, bahwa hari ini banyak anak-anak muda yang gemar dengan Islam. Karena setelah sekian lama saya berkutat di kampus Islam, tidak mudah mengajak mahasiswa nya hadir dalam agenda agenda keislaman yang biasa saya selenggarakan bersama teman-teman.
Saya bahagia, bahwa nggak mesti kuliah di kampus Islam, nggak mesti ikut organisasi Islam, nggak mesti banyak baca buku Islam, untuk mereka bertemu dengan gerbang hidayah. Cukup menjadi pemuda biasa saja pun, Allah tetap kasih mereka hidayah dengan caranya Allah tanpa melihat mereka kuliah dimana, ikut organisasi apa dan baca buku apa.
Saya sedih. Saat pemuda pemuda itu begitu bersemangat memperbaiki diri, semangat mencari ilmu, menangis saat shalat berjamaah, tapi saya mungkin termasuk pemuda yang masih berantakan shalatnya, jarang ikut pengajian, dan kurang memperbaiki diri.
Saya lihat, fenomena pemuda hijrah ini merupakan keberlanjutan dari cerita umat Islam Indonesia yang tengah menjalin persatuan, yang beberapa tahun lalu Gong persatuan itu ditabuh dalam pertemuan bersejarah dan melegenda, sebuah aksi ummat bernama 212. Persis sebentar lagi kita akan rayakan bersama pertemuan tersebut dalam Reuni 212 yang ke 2, Insya Allah.
Sebagian pemuda Indonesia sedang bergerak ke kanan, no alay-alay, dinahkodai ustad-ustad muda, diramaikan artis artis hijrah.
Bagaimana kabar pemuda Islam yang telah lama 'hijrah', yang berfikroh dan mengusung visi Islami untuk bangsa, negara dan dunia?
_Bersambung Dulu_
Imam Maulana.
(Serang, 18 November 2018)
Komentar
Posting Komentar