Langsung ke konten utama

Gelombang Hijrah



***

Gimana? Kayanya udah stalking-stalking tentang #hijrahfest nih..
Bisa ngerasain atmosfirnya? Kalau nggak, ya nggak apa-apa, santai jalah..


Fenomena pemuda hijrah lagi-lagi masih mencuri perhatian saya. Bukan hanya karena kegiatan #hijrahfest yang baru digelar pekan-pekan kemarin, bahkan dari beberapa tahun lalu saya sudah sering stalking IG nya Ust Hanan Attaki sebagai icon ustad pemuda hijrah yang digandrungi anak-anak muda dari yang _ammah_ sampai yang _kader dakwah_ .

Gelombang hijrah anak-anak muda ini tampak tak terbendung. Bahkan satu persatu dari kalangan artis dan publik figur mulai terseret gelombang hijrah ini. Pakaian mereka mulai berubah lebih tertutup, yang laki-laki mulai senang memelihara jenggot, sesekali mereka terlihat agak ngatung juga celananya, kebetulan lagi trend celana di atas mata kaki kan..

Coba juga perhatiin deh jumlah jamaah yang hadir kalau UHA ngisi ta'lim. Bejibun bin rame. MasyaAllah..

Saya kira itu merupakan isyarat kebangkitan Islam, khususnya di Indonesia. Dan kita meyakini bahwa Islam akan kembali jaya di masa depan.

Fenomena itu melengkapi gairah keislaman umat hari ini. Di bidang ekonomi, umat mulai bersatu menggalang kesatuan ekonomi syariah, ditandai dengan munculnya gerai 212 Mart. Semangat wirausaha pemuda muslim pun turut masif di berbagai daerah.

Bidang sosial, lembaga lembaga zakat pun menggalang persatuan dalam sebuah forum kesatuan. Berbagai ormas dan gerakan Islam kerap terlihat mesra bergandeng tangan.

Bidang pendidikan, sekolah-sekolah Islam bersatu dalam satu naungan.

Bidang politik?
Ini salah satu PR besar kita Kawan. Kenapa partai Islam enggan bersatu? Lah buat apa bersatu? Hehe...

Di beberapa bidang, ummat mulai merapatkan shaffnya. Jamaah semakin banyak.

Pertanyaannya, dimana posisi kita di tengah kegairahan ini? Kita siapa? Ya kita aktivis dakwah yang hijrahnya bukan sekedar hijrah. Level hijrah aktivia dakwah semestinya lebih tinggi. Tak hanya hijrah memperbaiki diri, tapi hijrahnya aktivis dakwah adalah memberikan efek yang lebih besar untuk diri sendiri, dan masyarakat luas.

_Ntar lanjut lagi khusus ngomongin peran kita. Insya Allah_

Imam Maulana,
(20/11/2018)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Diperingati Satu Mei

  Oleh: Imam Maulana, S.Sos (Direktur Socialedu Center)   Di tengah genosida yang masih terjadi di Gaza oleh Israel, hari ini 1 Mei kita diajak untuk mengingat tentang sekelompok manusia yang terus berjuang dan melakukan perlawanan pada ketidakadilan. Cerita perjuangan dan perlawanan ini barangkali adalah memang agenda yang tidak terpisahkan dari kisah perjalanan umat manusia dalam melawan segala bentuk kedzaliman. Ada yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya seperti yang masih dilakukan oleh bangsa Palestina hingga hari ini, ada juga yang berjuang untuk memperoleh hak-haknya seperti kaum pejuang yang kita peringati hari ini. Kaum yang kita peringati hari ini memiliki peran penting pada hajat hidup orang banyak. Mereka adalah orang-orang yang membangun jalan yang kita lalui, mereka juga mengolah makanan enak yang kita makan, menjahit pakaian yang kita pakai, bahkan mereka juga adalah orang-orang yang membuat sepatu yang kita gunakan . Mereka adalah manusia-manusia dibal...

8 Tahun Menikah dan Pentingnya Kehangatan Keluarga

26 Maret 2025 merupakan hari jadi pernikahan kami yang ke 8 tahun. Usia yang terasa begitu panjang meski seperti baru kemarin kami menjalani akad nikah. 8 tahun yang berlalu tentu ada banyak dinamika yang telah kami lalui. Baik dinamika yang kami alami berdua maupun dinamika yang kami saksikan pada lingkungan sekitar. Atas dinamika yang terjadi, ada satu hal yang kami potret sebagai sesuatu yang kami anggap penting, yaitu adalah sebuah kehangatan dalam berkeluarga. Sebab kami merasa, kehangatan keluarga ini memberikan pengaruh pada kualitas personal setiap anggota keluarga. Semakin hangat hubungan sebuah keluarga, maka akan semakin baik psikis dari setiap anggota keluarga, dan semakin baik psikis seseorang maka ia akan tumbuh jadi seseorang yang memiliki positif vibes, produktif berkarya, serta mampu membagi cinta pada banyak pihak sebab tangki cintanya terisi dengan baik. Begitupun sebaliknya, keringnya hubungan sebuah keluarga akan memberikan dampak negatif pada setiap anggota kelu...

Mau Hidup 1000 Tahun Lagi

by: imammers                                 Suatu ketika ada pohon yang amat besar di sebuah desa. Akarnya kekar mencengkram tanah. Batang-batangnya membentang mengarah ke langit. Daun-daunnya yang hijau setia memayungi bumi. Saat angin bertiup keluarlah suara-suara merdu. Bisa jadi ia memiliki usia puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan dan ribuan tahun. Setiap tahun pohon tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup menghidupi desa dari kelaparan. Tapi, kebanyakan orang-orang desa tidak mengetahui kapan pohon besar itu mulai muncul dan tidak peduli sampai kapan pohon itu ada. Dengan berbagai cara, orang-orang desa mengambil buah dari pohon itu. Ada yang melemparinya dengan batu-batu hingga buahnya jatuh. Ada yang menyogok-nyogok dengan sebilah bambu. Ada pula yang menggoyang-goyang dahannya. Setelah mereka dapat buahny...