***
Ngerasa nggak sih, trend pemuda hijrah ini bukan trend yang baru. Di akhir tahun 80an, dan terus memuncak pada tahun 90an, trend ini juga sempat begitu familiar di kalangan anak-anak muda Indonesia. Bedanya, dulu trend hijrah ini ruang lingkupnya sangat terbatas.
Hanya dirasakan oleh sebagian anak-anak kampus yang kerap aktif di masjid kampus. Anak-anak masjid ini katanya sedang bersemi di berbagai kampus, utamanya di kampus-kampus besar di Indonesia.
Anak-anak kampus ini bergumul di masjid kampus konon salah satu faktornya merupakan hasil dari dibatasinya ruang gerak berkespresi oleh rezim orde baru pada waktu itu. Sehingga mereka memilih masjid kampus sebagai pusat aktivitas mereka, karena relatif lebih aman, meskipun _Intel_ tetap mengintai.
Yang mereka (anak-anak hijrah zaman old) lakukan, mirip-mirip dengan anak-anak hijrah hari ini (zaman now). Mereka aktif mengikuti kajian keislaman yang begitu agresif merangsang jamaahnya untuk bersemangat dalam ibadah. Melaksanakan apa yang Allah perintahkan, dan meninggalkan apa yang Allah larang.
Tema awal dalam pembentukan anak-anak hijrah zaman old, adalah perbaikan diri ( _islahul fardhi_ ). Bukankah perbaikan diri itu juga adalah tema sentral daripada anak-anak hijrah zaman now?
Namun sayang, anak-anak hijrah zaman now, rasa-rasanya tak akan sekuat zaman old, apabila mereka tidak didukung oleh ikhtiar sistem pendidikan Islam (tarbiyah islamiah) yang integral, guna lebih terjaga semangat hijrahnya.
Istimewanya anak-anak hijrah zaman now ini tidak terbatas hanya menyasar anak-anak kampus yang kerap nongkrong di masjid kampus, melainkan menggaet anak-anak muda yang justru nongkrongnya di cafe, alun-alun, club-club hobi, dan tempat-tempat anak muda lainnya yang tidak dijangkau oleh anak-anak hijrah zaman now.
Ini ciri-ciri era Disruption ala-ala Prof. Rhenald Kasali. Bahwa ada sebuah pergerakan yang pola nya tidak sama dengan pola lama. Pola nya lebih dinamis dan acak, begitu kurang lebih.
Kalau dicek lebih dalam, ada benarnya juga, perhatikan saja, anak-anak hijrah zaman now adalah sekumpulan orang yang tak terikat oleh sistem kaderisasi yang mengekang (ciri generasi YZ), sedang anak-anak hijrah zaman old adalah sekumpulan orang-orang yang terikat oleh sistem kaderisasi (ciri generasi X).
Iya, terikat oleh sistem kaderisasi, seperti kamu, aku dan kita semua di sini (kalo masih seneng liqo).✌🏼
So what?
_Nanti kite sambung lagi, Insya Allah_
Imam Maulana
(Serang, 19/11/2018)
Komentar
Posting Komentar