Langsung ke konten utama

Bagaimana Dunia Bekerja Hari Ini

Bagaimana Dunia Bekerja Hari Ini °°° (Terinspirasi Dari Webinar Socialedu #1) How the world works today, menjadi sebuah tema yang kami angkat untuk mengawali obrolan kita di awal tahun 2022 melalui webinar yang diselenggarakan oleh Socialedu Center. Kita sadari bahwa cara dunia bekerja telah banyak berubah, khususnya sejak akhir abad ke-17 dimana tengah terjadi revolusi Industri pertama yang kemudian disebut dengan Revolusi Industri 1.0. Fikiran kita mungkin terlalu jauh kalau harus membayangkan bahwa mesin uap adalah teknologi tunggal yang sangat canggih di zamannya. Namun yang kita mungkin dapat bayangkan adalah bahwa internet di zaman kita kecil (awal 90-an) adalah sesuatu yang belum pernah sampai dalam hidup kita, bahkan listrik pun benar-benar belum menerangi sebagian rumah masyarakat kita. Tapi sekarang, internet apalagi listrik adalah hal yang tidak dapat lepas dari kehidupan masyarakat kita. Perubahan juga terjadi pada gaya hidup. Betapa tidak pernah kita bayangkan bahwa gadget kita ini dapat menjauhkan yang dekat, dan mendekatkan yang jauh. Hari ini juga kita menyaksikan ada perusahaan transportasi, tapi tidak memiliki armada kendaraan. Kemudian kita dimudahkan dengan hadirnya pasar online, yang membuat kita tidak perlu datang untuk belanja di pasar, cukup belanja dari rumah. Perkembangan teknologi benar-benar tidak bisa dibendung. Hadirnya kecerdasan buatan, dan belakangan kita juga samar-samar mendengar istilah Metavers, NFT, dan paling baru adalah Web3, merupakan fenomena perkembangan teknologi yang terus akan berlangsung. Pertanyaannya, siapa pemain dibalik ini semua? Ada dimana posisi kita di tengah perubahan dunia yang bergerak sangat cepat ini? Apa sih tema obrolan kita disaat anak-anak muda di negara maju ngobrolin bagaimana hidup di luar bumi, energi terbarukan, dan seterusnya? Kemajuan perkembangan dunia hari ini hendaknya disikapi dengan bijak. Bagaimana kita mampu beradaptasi, dan juga mampu mengejar ketertinggalan dari bangsa-bangsa lain. Mengingat dalam sejarah kita, negeri ini belum pernah ambil posisi sebagai leader dalam skala global. "Perlu persiapan," Pesan Prof Hafid kepada saya via whatsapp tadi pagi. Bagaimana kita menyiapkan diri kita menghadapi dunia yang cara kerjanya telah sangat berubah. Kemudian saya jadi ingat beliau juga berpesan sebelumnya agar saya dan kawan-kawan menjadi seorang yang banyak tahu tentang sedikit hal. "Jadilah spesialis, jangan jadi generalis. Sebab ilmu pengetahuan berkembang secara mikrotik. Tingkatkan kapasitas!" Katanya. 9/1/2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku Komitmen Muslim Sejati (Ust. Fathi Yakan) Bagian Pertama

BAB PERTAMA APA ARTINYA SAYA MENGAKU MUSLIM? Bagian pertama buku ini memaparkan karakteristik terpenting yang harus ada pada diri seseorang agar ia menjadi muslim sejati. Berikut akan di bahas secara ringkas karakteristik paling menonjol yang harus ada pada diri seorang muslim agar pengakuannya sebagai penganut agama ini merupakan pengakuan yang benar dan jujur.  Dalil: Qs. Al-Hajj:78 Karakteristik yang harus dimiliki agar menjadi seorang muslim sejati adalah sebagai berikut: Pertama : SAYA HARUS MENGISLAMKAN AKIDAH SAYA          Syarat pertama pengakuan sebagai muslim dan sebagai pemeluk agama ini adalah hendaklah akidah seorang muslim adalah akidah yang benar dan sahih, selaras dengan apa yang terdapat dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah Saw. Konsekuensi dari mengislamkan akidah saya: 1.            Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Allah Yang Hakim (Mahabija...

Kisah Zaky Sang Hafidz Qur’an #2 “Kabar Burung”

(Lanjutan Tulisan  Mujang Kurnia ) Oleh : Imam Maulana             Senja bukan gambaran kesedihan, namun senja hanya tak piawai ungkapkan kebahagiaan bertemu dengan sang malam. Burung-burung kembali ke sangkarnya. Angin sepertinya telah lama pergi, pergi bersama keinginan Zaky untuk menikahi wanita idamannya. Sore itu setelah usai muroja’ah surat At-Takwir di kamarnya yang berada di lantai atas rumahnya, ia kembali teringat dengan perasaanya yang pernah bersarang dalam dadanya. Perasaan ketika ia baru saja menjadi mahasiswa baru di kampusnya. Kenangan tersebut tampaknya sulit dilupakan. Waktu yang terus mempertemukan dengan wanita tersebut malah membuat perasaannya semakin menjadi-jadi. Panah asmara seperti menusuk terlalu dalam, dalam sekali. Dialah Zaky, secinta apapun ia dengan seseorang, ia tidak akan pernah mengatakannya kepada siapapun kecuali kepada Allah di setiap sujudnya. Dadanya seketika menjadi sesak, j...

Mengembalikan Atmosfir Dakwah Yang Hilang #2 “Pejuang Spanduk”

Oleh : Imam Maulana             Tetesan air masih berjatuhan dari asbes rumah besar dakwah di komplek KPN, Kota Serang. Udara dingin menyergap masuk melalui jendela yang terbuka  di ruang kestari yang tepat bersebelahan dengan ruang depan. Di ruang tersebut terdapat 2 buah meja kerja yang disusun menempel dengan jendela, dan 1 meja lagi ditempatkan di pojok ruangan. Kabel-kabel cargeran laptop dan Hp yang kusut seperti menjadi pemandangan sehari-hari di sana. Setiap harinya pun rumah besar itu selalu didatangi oleh kader-kader dakwah yang berbeda-beda dari kampus yang berbeda-beda. Dan ruang kestari menjadi ruang bersama untuk kumpul dan berbagi ilmu. Sama halnya seperti yang terjadi pada malam yang dingin itu, ruang kestari lagi-lagi dipenuhi oleh kader-kader yang mengerjakan pekerjaannya di meja kerja bersama. Hujan lebat baru saja reda, Wildan dan Suhenda masih anteng dengan netbooknya, begitupun dengan Badri yang...