Langsung ke konten utama

Ngebooster Semangat Mencari Ilmu

(Grup Diskusi Akademi Pemimpin Muda)



oleh: Imam Maulana

Agenda ngopi kali ini kita coba jadwalkan malam hari, yang sebelumnya biasanya diagendakan di sore hari. Alhamdulillah semakin bertambah yang hadir. Ngopi ini hakikatnya memang bukan sekedar minum kopi bersama, tetapi melakukan refleksi sebagai seorang manusia dalam memandang suatu kehidupan.  

 

Pertemuan kali ini tema perkopiannya adalah tentang bagaimana kita memaknai sebuah ilmu. Tema ini tentunya cukup familiar, terlebih pada circle mahasiswa, sebab mereka adalah orang-orang yang setiap hari berkutat pada sebuah keilmuan pada program studinya masing-masing di kampus.

 

Ilmu, bagi umat Islam adalah sesuatu yang amat penting. Bahkan ayat pertama yang turun ialah tentang proses mendapatkan ilmu, yaitu “Bacalah…”. Ayat pertama yang turun ini menjadi sinyal kepada kita bahwa belajar, menelaah, mengkaji, menganalisis, dan seluruh proses berfikir adalah sesuatu yang melekat pada umat Islam. Berfikir adalah karakter umat Islam, kira-kira begitu seharusnya yang terjadi. Sayangnya, persoalan ini barangkali masih harus terus kita upayakan agar kita menjadi umat yang kuat dalam hal pemikiran. Sebab pemikiran itu memberikan dampak pada prilaku, prilaku dapat menjadi kebiasaan, kebiasaan dapat menjadi karakter, dan karakter amat memberikan pengaruh terhadap apa yang akan terjadi pada masa depan.

 

Belajar sebagai karakter umat Islam ini dapat kita temukan pada sejarah keemasan umat Islam di masa lalu. Bahwa umat Islam memiliki tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap peradaban dunia, bahkan hingga hari ini. Diantaranya nama-nama yang cukup terkenal, misalnya dalam bidang filsafat ada Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, dll. Kemudian ada juga tokoh-tokoh Islam yang dikenal sebagai ilmuwan seperti Ibnu Sina sebagai bapak kedokteran modern, Al-Khawarizmi seorang ahli matematika, Ibnu Al-Haytham memiliki karya Kitab al-Manazir tentang penghlihatan dan optik, Al-Jazari seorang ahli mekanik disebut sebagai penemu robot. Dan lain-lain.

 

Selanjutnya juga ada tokoh-tokoh besar umat Islam di bidang hadis; Imam Bukhari, Imam Muslim, Ibnu Majah, Imam Abu Dawud, At-Tirmidzi, dll. Juga ada tokoh besar umat Islam di bidang Fikih; Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafii, Imam Hambali.

 

Disamping tokoh-tokoh tersebut di atas, ada juga seorang tokoh besar Umat Islam dari Banten yaitu Syaikh Nawawi Al-Bantani yang memiliki karya di bidang ilmu fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis.

 

Contoh nama-nama besar itu lahir dari penjelajahan yang kuat pada ilmu pengetahuan. Proses belajar yang disiplin sejak belia menghantarkan mereka melahirkan karya-karya besar bagi peradaban dunia. Yang apabila berbicara soal amal solih, maka mereka adalah orang-orang yang ilmunya bermanfaat dan pahala jariyahnya terus mengalir bahkan hingga hari ini.  

 

Ilmu memberikan kemuliaan bagi para pegiatnya, Rasulullah bersabda “Siapa yang menempuh jalan mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

 

Ilmu pengetahuan telah teruji dapat memberikan dampak besar pada perkembangan peradaban. Sebagai mahasiswa muslim yang memiliki visi peradaban sudah barang tentu wajib untuk terus menuntut ilmu secara disiplin dan menjadi ahli di bidangnya masing-masing. Jangan sampai kesibukan berorganisasi mengabaikan tradisi keilmuan yang menjadi fondasi kekuatan umat.

Tradisi keilmuan, atau tradisi literasi harus kuat ditanamkan dalam budaya organisasi mahasiswa. Tidak ada tindakan yang dilakukan oleh seorang aktivis organisasi melainkan harus melewati proses nalar berfikir yang baik.  

 

Untuk membudayakan tradisi literasi ini memang bukanlah hal yang mudah. Mulai dari penyadaran, menciptakan ekosistem lingkungan, budaya diskusi, hingga didorong sampai aktualisasi, dan lain-lain. Yang kesemuanya itu harus dibingkai dengan sebuah sistem agar tetap dapat berjalan jangka panjang.

 

Kembali pada tema semangat mencari ilmu, biasanya juga didorong oleh obsesi yang kuat untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tanpa obsesi yang kuat, lumayan berat untuk secara disiplin melakukan pengkajian terhadap ilmu pengetahuan. 

22 April 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Diperingati Satu Mei

  Oleh: Imam Maulana, S.Sos (Direktur Socialedu Center)   Di tengah genosida yang masih terjadi di Gaza oleh Israel, hari ini 1 Mei kita diajak untuk mengingat tentang sekelompok manusia yang terus berjuang dan melakukan perlawanan pada ketidakadilan. Cerita perjuangan dan perlawanan ini barangkali adalah memang agenda yang tidak terpisahkan dari kisah perjalanan umat manusia dalam melawan segala bentuk kedzaliman. Ada yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya seperti yang masih dilakukan oleh bangsa Palestina hingga hari ini, ada juga yang berjuang untuk memperoleh hak-haknya seperti kaum pejuang yang kita peringati hari ini. Kaum yang kita peringati hari ini memiliki peran penting pada hajat hidup orang banyak. Mereka adalah orang-orang yang membangun jalan yang kita lalui, mereka juga mengolah makanan enak yang kita makan, menjahit pakaian yang kita pakai, bahkan mereka juga adalah orang-orang yang membuat sepatu yang kita gunakan . Mereka adalah manusia-manusia dibal...

8 Tahun Menikah dan Pentingnya Kehangatan Keluarga

26 Maret 2025 merupakan hari jadi pernikahan kami yang ke 8 tahun. Usia yang terasa begitu panjang meski seperti baru kemarin kami menjalani akad nikah. 8 tahun yang berlalu tentu ada banyak dinamika yang telah kami lalui. Baik dinamika yang kami alami berdua maupun dinamika yang kami saksikan pada lingkungan sekitar. Atas dinamika yang terjadi, ada satu hal yang kami potret sebagai sesuatu yang kami anggap penting, yaitu adalah sebuah kehangatan dalam berkeluarga. Sebab kami merasa, kehangatan keluarga ini memberikan pengaruh pada kualitas personal setiap anggota keluarga. Semakin hangat hubungan sebuah keluarga, maka akan semakin baik psikis dari setiap anggota keluarga, dan semakin baik psikis seseorang maka ia akan tumbuh jadi seseorang yang memiliki positif vibes, produktif berkarya, serta mampu membagi cinta pada banyak pihak sebab tangki cintanya terisi dengan baik. Begitupun sebaliknya, keringnya hubungan sebuah keluarga akan memberikan dampak negatif pada setiap anggota kelu...

Mau Hidup 1000 Tahun Lagi

by: imammers                                 Suatu ketika ada pohon yang amat besar di sebuah desa. Akarnya kekar mencengkram tanah. Batang-batangnya membentang mengarah ke langit. Daun-daunnya yang hijau setia memayungi bumi. Saat angin bertiup keluarlah suara-suara merdu. Bisa jadi ia memiliki usia puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan dan ribuan tahun. Setiap tahun pohon tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup menghidupi desa dari kelaparan. Tapi, kebanyakan orang-orang desa tidak mengetahui kapan pohon besar itu mulai muncul dan tidak peduli sampai kapan pohon itu ada. Dengan berbagai cara, orang-orang desa mengambil buah dari pohon itu. Ada yang melemparinya dengan batu-batu hingga buahnya jatuh. Ada yang menyogok-nyogok dengan sebilah bambu. Ada pula yang menggoyang-goyang dahannya. Setelah mereka dapat buahny...