Langsung ke konten utama

Pada Apa Kita Terjebak?



Pergibahan Duniawi di Sudut Grup WA Terselubung
(Serial Kepemimpinan 3)

Keterjebakan kita pada sebuah masalah, menandakan bahwa disitulah level dan kualitas diri kita.

Bila kita terjebak pada hal-hal kecil, mungkin memang itulah potret diri kita. Dan sebaliknya.

Coba kita cek, perbincangan apa sih yang selalu kita bahas dalam 10 tahun terakhir ini? Kalau perbincangan yang kita bahas dalam 10 tahun terakhir ini masih itu-itu aja, Fiks kita memang sedang terjebak pada hal yang sama.

Pertanyaannya, terjebak pada hal apakah kita selama 10 tahun terakhir ini?

Ada seseorang yang dari tahun ke tahun selalu membahas tentang narasi-narasi besar Indonesia masa depan. Misalnya, kalau kita baca buku atau orasinya Anis Matta, sebetulnya sosok ini bukan baru sekarang menggunakan diksi 'Gelombang'. Diksi 'Gelombang' sudah beliau gunakan sejak dulu sekali. Simplifikasinya, Anis Matta terjebak pada sebuah 'gelombang' untuk Indonesia. Selain gelombang, pikirannya juga terjebak pada harapan bahwa Indonesia ke depan akan dipimpin oleh seseorang yang memiliki karakter pahlawan, yang siap menjadi otak, hati, dan tulang punggung Indonesia. Dari wawasannya yang sangat luas, saya hanya memotret sedikit dari tulisan dan orasinya, bahwa intinya, Anis Matta, terjebak dalam impian besar Indonesia masa depan. (Duh, sebenernya saya khawatir dikira loyalis Gelora kalo ngomongin Anis Matta)

Ya, contoh lain sudah sering diulas, misalnya Muhammad Al Fatih yang terjebak pada keinginan besar membebaskan Konstantinopel.

Ada juga barisan kaum buruh yang selalu membahas kesejahteraan buruh. Mereka konsisten dengan menyuarakan agar kaum buruh bisa sejahtera.

Di sudut lain, ada yang masih terjebak pada hal-hal yang kurang produktif. Misalnya, membicarakan orang lain (seperti yang saya lakukan) dan selalu mempermasalahkan perbedaan. Seolah-olah di dunia ini hanya ada warna hitam dan putih. Gibah macam ini, ya sesekali dan sekedarnya aja, sekedar 'For Your Information' ... Selebihnya kita bahas 'apa yang akan kita lakukan ke depan?', kan ini jauh lebih menarik dan menantang..

Ada juga yang tidak terjebak pada apa-apa, yang sebetulnya Ia sedang terjebak pada rutinitas harian.

Sebetulnya kita semua sedang terjebak. Tinggal kita memilih, mau terjebak dimana dan bagaimana?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Diperingati Satu Mei

  Oleh: Imam Maulana, S.Sos (Direktur Socialedu Center)   Di tengah genosida yang masih terjadi di Gaza oleh Israel, hari ini 1 Mei kita diajak untuk mengingat tentang sekelompok manusia yang terus berjuang dan melakukan perlawanan pada ketidakadilan. Cerita perjuangan dan perlawanan ini barangkali adalah memang agenda yang tidak terpisahkan dari kisah perjalanan umat manusia dalam melawan segala bentuk kedzaliman. Ada yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya seperti yang masih dilakukan oleh bangsa Palestina hingga hari ini, ada juga yang berjuang untuk memperoleh hak-haknya seperti kaum pejuang yang kita peringati hari ini. Kaum yang kita peringati hari ini memiliki peran penting pada hajat hidup orang banyak. Mereka adalah orang-orang yang membangun jalan yang kita lalui, mereka juga mengolah makanan enak yang kita makan, menjahit pakaian yang kita pakai, bahkan mereka juga adalah orang-orang yang membuat sepatu yang kita gunakan . Mereka adalah manusia-manusia dibal...

8 Tahun Menikah dan Pentingnya Kehangatan Keluarga

26 Maret 2025 merupakan hari jadi pernikahan kami yang ke 8 tahun. Usia yang terasa begitu panjang meski seperti baru kemarin kami menjalani akad nikah. 8 tahun yang berlalu tentu ada banyak dinamika yang telah kami lalui. Baik dinamika yang kami alami berdua maupun dinamika yang kami saksikan pada lingkungan sekitar. Atas dinamika yang terjadi, ada satu hal yang kami potret sebagai sesuatu yang kami anggap penting, yaitu adalah sebuah kehangatan dalam berkeluarga. Sebab kami merasa, kehangatan keluarga ini memberikan pengaruh pada kualitas personal setiap anggota keluarga. Semakin hangat hubungan sebuah keluarga, maka akan semakin baik psikis dari setiap anggota keluarga, dan semakin baik psikis seseorang maka ia akan tumbuh jadi seseorang yang memiliki positif vibes, produktif berkarya, serta mampu membagi cinta pada banyak pihak sebab tangki cintanya terisi dengan baik. Begitupun sebaliknya, keringnya hubungan sebuah keluarga akan memberikan dampak negatif pada setiap anggota kelu...

Mau Hidup 1000 Tahun Lagi

by: imammers                                 Suatu ketika ada pohon yang amat besar di sebuah desa. Akarnya kekar mencengkram tanah. Batang-batangnya membentang mengarah ke langit. Daun-daunnya yang hijau setia memayungi bumi. Saat angin bertiup keluarlah suara-suara merdu. Bisa jadi ia memiliki usia puluhan tahun atau bahkan sampai ratusan dan ribuan tahun. Setiap tahun pohon tersebut dapat menghasilkan buah-buahan yang cukup menghidupi desa dari kelaparan. Tapi, kebanyakan orang-orang desa tidak mengetahui kapan pohon besar itu mulai muncul dan tidak peduli sampai kapan pohon itu ada. Dengan berbagai cara, orang-orang desa mengambil buah dari pohon itu. Ada yang melemparinya dengan batu-batu hingga buahnya jatuh. Ada yang menyogok-nyogok dengan sebilah bambu. Ada pula yang menggoyang-goyang dahannya. Setelah mereka dapat buahny...