Langsung ke konten utama

Generasi Tolol dan Monyet


Oleh : Imam Maulana
(Sabtu, 29 Agustus 2015, 07:30)

“... Nggak geh tolol lo mah...”
“... iyanya monyet emang geh...”
                Itulah percakapan anak-anak SMP yang sempat saya rekam di warung daerah sekitar Ciceri Permai, Kota Serang ketika sedang beli gorengan untuk sarapan pagi tadi. Sempat kaget mendengar bahasa yang dipakai oleh mereka. Nampaknya bahasa itu sudah melekat dan mendarah daging di lidah para oknum generasi muda itu. Saya mendengar bahasa itu bukan hanya sekali dua kali, tapi sering dan dengan orang-orang yang berbeda tapi masih seusia mereka. Miris dan menyakitkan, speachles dan ah sudahlah..
                Tidak semestinya kata-kata itu menjadi kosa kata yang dipakai untuk percakapan sehari-hari. Jati diri bangsa Indonesia adalah masyarakat yang beradab. Dan masyarakat yang beradab ialah masyarakat yang mampu menjaga tutur kata dan tingkah lakunya sehari-hari. Seharusnya kita sebagai generasi muda harus turut menjaga budaya yang telah dibangun oleh nenek moyang kita dahulu di negeri ini. Negeri yang berperadaban.
                Bagaimana nasib masa depan Indonesia apabila generasi mudanya memiliki keterbelakangan mental seperti oknum yang saya sebutkan di atas? Kacau balaulah negeri ini apabila dipimpin oleh orang-orang yang tidak bisa menjaga tutur bahasanya. Bahasa sehari-hari yang kita gunakan bukanlah hal yang spele kawan. Hal ini akan menjadi kebiasaan dan mempengaruhi pola tingkah laku kita dan yang lebih parahnya lagi akan mengakibatkan perpecahan. Bagaimana jika kita mengatakan kata-kata itu di depan orang yang emosian? Ributlah yang ada.
                Jadi yasudahlah mari kita perbaiki sedikit-demiki sedikit bahasa kita ini. Lah wong pakai bahasa yang sopan juga bisa berpotensi menyinggung orang lain, apalagi terang-terangan pakai bahasa yang tidak baik.
                Buat adik-adik dan generasi muda calon pemimpin bangsa, hati-hati dengan bahasamu karena akan menjadi tingkah lakumu. Hati-hati dengan tingkah lakumu karena akan menjadi kebiasaanmu. Dan hati-hati dengan kebiasaanmu karena akan menggambarkan masa depanmu. Baiklah mari kita jaga bahasa kita, jaga sikap kita, tunjukkan pada dunia bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa di dalamnya terdapat generasi muda yang berperadaban. Salam gen pejuang!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Film Moving : Dari Agen Supernatural Hingga Pejuang HAMAS Palestine!

Moving, serial drama korea yang menceritakan tentang mantan agen Korea Selatan yang memiliki kekuatan super. Kekuatan super tersebut sebelumnya dimanfaatkan oleh negara untuk melakukan operasi militer. Kekuatan tersebut beragam, ada yang memiliki kekuatan untuk meregenerasi luka pada tubuh, kemampuan terbang, kepekaan panca indera, hingga kekuatan manusia listrik.  Namun setelah mereka berhenti menjadi agen, kehidupannya berubah menjadi warga sipil biasa. Gak hanya itu, mereka cenderung menjauh dari pusat kota dan tinggal di daerah terpencil. Hal itu mereka lakukan untuk menyembunyikan identitas mereka, lebih khusus lagi untuk menyembunyikan anak-anak mereka yang juga memiliki kekuatan super. Sebab jika anak-anak mereka diketahui memiliki kemampuan yang sama seperti orang tuanya, maka mereka akan jadi sasaran oleh BIN (Badan Intelejen Nasional) Korea Selatan untuk direkrut menjadi agen korea yang harus siap bertaruh nyawa membela negara.  Anak-anak keturunan manusia super tersebut

Respon & Ujian Keimanan

Setiap kali Allah pertemukan kita pada sebuah kondisi, hakikatnya Allah sedang menguji tentang bagaimana respon kita terhadap hal tersebut.  Misalnya saat kita sedang di perjalanan, kemudian dipertemukan dengan seseorang yang menuntun motor di pinggir jalan, Allah hendak menguji, apakah kita akan menolong orang tersebut atau tidak? bahkan minimal, apakah kita akan bertanya tentang mengapa motornya dituntun? Atau pernahkah kita berfikir, mengapa di jalan itu sangat sepi sehingga hanya ada kita dan orang tersebut, seolah-olah Allah merencanakan situasi itu hanya untuk kita?  Ujian-ujian sederhana itu, sangat cukup mencerminkan sejauhmana kualitas keimanan kita sebagai seorang muslim bukan? Respon kita pada suatu masalah, adalah gambaran diri kita yang sebenarnya. Dan, tindakan kita, akan menegaskan posisi dimana kita berada.  Mengapa saat kita hidup, Allah hadirkan situasi yang terjadi di Palestine, kalau bukan untuk menguji sejauhmana respon kita terhadapnya? Bukan hanya tentang res

Mendorong Pemerintah Kota Serang Membangun Coworking Space

  Co Working Space di Surabaya *** Coworking Space yang mulai menjamur sekira lima tahun yang lalu di beberapa Kota Besar yang ada di Indonesia dianggap turut mendukung para pegiat ekonomi kreatif untuk mengembangkan ide dan kreatifitasnya.  Hadirnya Coworking Space tentu didasari oleh kebutuhan masyarakat di daerah tertentu. Seperti masyarakat yang tinggal di perkotaan. Gedung perkantoran yang telah padat, sistem bisnis yang telah berubah, menjadi alasan pentingnya ruangan kerja yang fleksibel yang dapat digunakan oleh pelaku ekonomi kreatif.  Pertanyaanya, apakah masyarakat Kota Serang membutuhkan Coworking Space?  Meskipun hiruk pikuk aktivitas bisnis atau industri kreatif di Kota Serang tidak sepadat di kota besar, tapi jangan salah, ada banyak pegiat kreatif di Kota Serang. Hanya belum terekspos saja. Malah ke depan akan jauh lebih banyak apabila fasilitas ke arah sana dapat dukungan dari pemerintah.  Kehadiran Coworking Space di Kota Serang saya kira penting sebagai fasilitas yan