Langsung ke konten utama

Terima kasih dan Selamat Wisuda



Oleh : Imammers


Rabu, 18 Juni 2014 merupakan hari yang sungguh bahagia. Pada hari itu di kampus jingga sedang diselenggarakan perhelatan akbar, yakni Wisuda ke - XV. Seluruh sarjana tumpah ruah bermahkotakan topi toga beserta pakaian khasnya. Digandeng dengan para keluarga yang ikut menyambangi dan merekam momen bahagia. Seperti biasa, tak hanya para sarjana yang memadati kampus, namun pedagang pun berbaur di tengah riuhnya suasan kampus.
Tak terkecuali para kaka kaka Aktivis Dakwah Kampus angkatan 2008-2010 yang hari itu wisuda. Akhirnya selama hampir 4-5 tahun mereka berkecimpung dalam kehidupan kampus, dapat lulus juga. Mereka adalah kaka kaka yang pernah berkontribusi dalam pembentukan pribadi ini. Membina dengan sabar walau terkadang ana rada sulit dinasehatin. Hehe... merekalah yang sering membersamai kita adik-adiknya selama mereka masih di kampus. Banyak hal yang telah kita lalui bersama. Sedih, senang, bahagia, lelah, dan macam-macam rasa lainnya.
Selamat kepada akh Bagus, antum adalah orang yg mengerti disaat ana sedang lelah dan futur dalam lingkaran ini. Mungkin tak ada lagi orang seprti antum di kampus, yang bersikap tegas cepat dan gak neko neko pastinya. Hehe... gw suka gaya lo...
Selamat kepada akh Chozin, yang ga pernah lelah memberitahukan jika antum melihat keslahan di diri ana. Yang terlihat selalu sabar dan mencoba tetap tegar dalam amuk gelombang kehidupan yang mencekam. Hehe... mungkin semuanya mesti mencontoh antum dalam kerapian, entah berpakaian maupun menyusun berkas dan membuat surat. Hehe..,
Selamat kepada akh Nasrudin. Bapak bapak kita yang sering bersama setiap minggunya. Hehe... Nas, luar biasalah... paling tinggi diantara kita. Yang gak bisa dilupakan dari antum adalah sikap sami'na wa to'na terhadap atasan emang harus diacungi jempol.,, begitulah semestinya ADK.
Selamat kepada Akh Glen, akhirnya wisuda. Hehe... setelah sekian tahun ya akh. Memang pada akhirnya kita akan wisuda. Nikmatilah prosesnya. Selamat datang dunia nyata ya akh. Antum ini adalah guru pertama ana di kampus. Ingat sekali pertama melingkar tema nya ''Bahaya Berkhalwat''. Hehe...
Selamat kepada akh Faiz al makky. Hee bener bener dah orang yang satu ini emang namanya terkenal waktu awal awal masuk kampus. Selamat dan tetap menginspirasi.
Selamat kepada akh Syarif/aif. Selalu semangat dalam menyelesaikan amanah amanahnya. Cepat sekali jika diberi amanah. Hehe... akh syarif segera nikah weh...

Selamat juga buat teh Mahi, Uswah, Meri, Hani Silaw eh Sulaw, Hesti,... dll yang belum disebut...

Tetap semangat bertarbiyah!!!!

Doakan tahun depan WISUDA!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ringkasan Buku Komitmen Muslim Sejati (Ust. Fathi Yakan) Bagian Pertama

BAB PERTAMA APA ARTINYA SAYA MENGAKU MUSLIM? Bagian pertama buku ini memaparkan karakteristik terpenting yang harus ada pada diri seseorang agar ia menjadi muslim sejati. Berikut akan di bahas secara ringkas karakteristik paling menonjol yang harus ada pada diri seorang muslim agar pengakuannya sebagai penganut agama ini merupakan pengakuan yang benar dan jujur.  Dalil: Qs. Al-Hajj:78 Karakteristik yang harus dimiliki agar menjadi seorang muslim sejati adalah sebagai berikut: Pertama : SAYA HARUS MENGISLAMKAN AKIDAH SAYA          Syarat pertama pengakuan sebagai muslim dan sebagai pemeluk agama ini adalah hendaklah akidah seorang muslim adalah akidah yang benar dan sahih, selaras dengan apa yang terdapat dalam Al-Quran dan sunah Rasulullah Saw. Konsekuensi dari mengislamkan akidah saya: 1.            Saya harus meyakini bahwa pencipta alam ini adalah Allah Yang Hakim (Mahabija...

Kisah Zaky Sang Hafidz Qur’an #2 “Kabar Burung”

(Lanjutan Tulisan  Mujang Kurnia ) Oleh : Imam Maulana             Senja bukan gambaran kesedihan, namun senja hanya tak piawai ungkapkan kebahagiaan bertemu dengan sang malam. Burung-burung kembali ke sangkarnya. Angin sepertinya telah lama pergi, pergi bersama keinginan Zaky untuk menikahi wanita idamannya. Sore itu setelah usai muroja’ah surat At-Takwir di kamarnya yang berada di lantai atas rumahnya, ia kembali teringat dengan perasaanya yang pernah bersarang dalam dadanya. Perasaan ketika ia baru saja menjadi mahasiswa baru di kampusnya. Kenangan tersebut tampaknya sulit dilupakan. Waktu yang terus mempertemukan dengan wanita tersebut malah membuat perasaannya semakin menjadi-jadi. Panah asmara seperti menusuk terlalu dalam, dalam sekali. Dialah Zaky, secinta apapun ia dengan seseorang, ia tidak akan pernah mengatakannya kepada siapapun kecuali kepada Allah di setiap sujudnya. Dadanya seketika menjadi sesak, j...

Mengembalikan Atmosfir Dakwah Yang Hilang #2 “Pejuang Spanduk”

Oleh : Imam Maulana             Tetesan air masih berjatuhan dari asbes rumah besar dakwah di komplek KPN, Kota Serang. Udara dingin menyergap masuk melalui jendela yang terbuka  di ruang kestari yang tepat bersebelahan dengan ruang depan. Di ruang tersebut terdapat 2 buah meja kerja yang disusun menempel dengan jendela, dan 1 meja lagi ditempatkan di pojok ruangan. Kabel-kabel cargeran laptop dan Hp yang kusut seperti menjadi pemandangan sehari-hari di sana. Setiap harinya pun rumah besar itu selalu didatangi oleh kader-kader dakwah yang berbeda-beda dari kampus yang berbeda-beda. Dan ruang kestari menjadi ruang bersama untuk kumpul dan berbagi ilmu. Sama halnya seperti yang terjadi pada malam yang dingin itu, ruang kestari lagi-lagi dipenuhi oleh kader-kader yang mengerjakan pekerjaannya di meja kerja bersama. Hujan lebat baru saja reda, Wildan dan Suhenda masih anteng dengan netbooknya, begitupun dengan Badri yang...